Selasa, 03 November 2009

Dukung Pendidikan Gratis

LIWA (Lampost): Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri, Senin (2-11), meminta semua kalangan turut mendukung dan mengawasi pelaksanaan program pendidikan gratis hingga tingkat SMA yang dirintis mulai tahun ini.

Permintaan itu disampaikannya saat menyerahkan bantuan uang kepada 165 siswa Lampung Barat yang berprestasi tahun 2008--2009 di aula Pemkab Lampung Barat.

Menurut Bupati, pendidikan gratis hingga tingkat SMA di Lampung Barat merupakan program rintisan atas kebijakan pemerintah daerah. Bahkan, ini merupakan kebijakan yang pertama untuk daerah Lampung.

"Lampung Barat merupakan yang pertama yang berani mengambil kebijakan program pendidikan gratis 12 tahun. Kalau selama ini pemerintah pusat hanya memprogramkan pendidikan wajib belajar sampai 9 tahun, kami sudah 12 tahun," kata Mukhlis yang disambut tepuk tangan sejumlah wali murid dan kepala sekolah yang turut hadir dalam acara itu.

Meskipun demikian, kata dia, pihaknya meminta program pendidikan gratis hingga SMA ini tidak disalahartikan dengan mengasumsikan pendidikan tersebut sudah tidak dipungut biaya lagi. Alasannya, program pendidikan gratis di Lambar ini masih rintisan atau baru menuju gratis.

Dia menambahkan dilihat dari aspek pendanaan, khususnya dari DAK program sekolah gratis hingga ke SMA, belum dapat dilaksanakan sepenuhnya karena dana alokasi khusus (DAK) sangat terbatas.

Ke depan, DAK tidak lagi untuk SD, tetapi hanya untuk SMP sehingga jumlahnya dipastikan akan turun drastis disebabkan jumlah SMP di Lambar masih minim.

"Ke depan DAK akan menurun, bukan karena kami tidak melakukan lobi-lobi, tetapi sudah ada ketentuan dari Pemerintah Pusat bahwa DAK ke depan hanya untuk SMP saja sementara jumlah SMP di Lambar sendiri sampai saat ini masih sedikit. Karena jumlah SMP sedikit, maka dipastikan jumlah DAK itu akan turun. Ini harus dimaklumi," kata dia.

Di sisi lain, pendidikan merupakan hal yang penting dan menjadi hal yang utama bagi warga masyarakat. Maka, pendidikan gratis yang saat ini baru memasuki tahap rintisan tetap menjadi prioritas.

Mukhlis mengaku bangga dengan prestasi yang telah ditunjukkan para siswa tersebut. Sebab itu, siswa yang berprestasi perlu dihargai. Penghargaan berupa bantuan sejumlah uang ini sebagai tanda kepedulian pemerintah daerah terhadap para siswa. Tujuannya adalah untuk memberikan motivasi agar para siswa tersebut nantinya lebih giat lagi untuk belajar.

Dia mengingatkan orang tua agar tidak menyekolahkan anaknya ke daerah lain dengan alasan pemerintah daerah juga telah menyediakan fasilitas sekolah berstandar nasional meskipun fasilitas yang diberikan saat ini masih dilaksanakan secara bertahap.

Sebelumnya, 36 siswa berprestasi pada saat mengikuti UASBN dan UN tahun 2008--2009 itu terdiri dari siswa SD sebanyak 3 orang, MI 3 orang, SMP 3 orang dan MTs 3 orang.

Kemudian SMA 6 orang, MA 3 orang, dan SMK 12 orang. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada 133 siswa yang berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri melalui jalur penelusuran minat dan kemampuan akademik dan bakat (PMKAB) dan jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi (SNMPTN) S-1. Ke-133 siswa yang diterima di PTN itu, 96 di antaranya tanpa tes. n ELI

Tidak ada komentar: